Kali ini, di awal bulan ini, aku akan mempublikasikan pengalaman baru
yang seru, ketika bergabung dengan satu grup yang bagiku sangat unik.
Grup ini bukan sekedar grup, tapi di sini aku menemukan keluarga baru
yang notabene semuanya satu perjuangan. Ya, para penikmat dan pencinta
seni. Doodle Art Bandung atau disingkat DAB. Sebuah komunitas bagi
mereka yang menyukai, senang, dan berkarya dalam seni menggambar dan
lettering. Dan tahukah kamu, di sini, di DAB ini bukan hanya sekedar
menggambar saja, namun juga menjalin tali silaturahim antara satu dengan
yang lain tanpa memandang keahlian dan usia. Itu sih yang kurasakan,
karena saat pertama gabung, nampaknya hanya aku yang masih amatir dan
yang paling "tuwir". hehehehe.
Sebelumnya, aku akan menyampaikan kembali tentang apa itu doodle?
Doodle adalah gambar sederhana yang dapat
memiliki makna representasi beton atau mungkin hanya bentuk-bentuk
abstrak. Atau jika ingin lebih tahu tentang sejarah doodle, kamu bisa
klik disini.
Nah, di DAB juga selain pada jago membuat doodle, para anggotanya pun jago membuat lettering loh! Apa itu Lettering? Lettering adalah the art of drawing letters.
Yaitu seni menggambar huruf atau kata-kata yang digambar dengan tangan
dan dibuat semenarik mungkin. Alat yang digunakan untuk membuat Hand
Lettering sama seperti alat yang
biasa kita gunakan untuk menggambar seperti pensil, drawing pen, brush
pen dan masih banyak lagi peralatan yang digunakan untuk membuat
lettering. Jika belum tahu seperti apa lettering dan sejarahnya, aku
akan tunjukan beberapa contoh gambarnya di sini.
OK, kembali lagi ke DAB, Doodle Art Bandung.
Awal mula aku mengenal doodle sebenarnya sejak duduk di bangku Sekolah
Menengah Pertama namun dulu aku belum bisa sedetail saat ini, dan hingga
detik ini, aku masih melakoninya sebagai hobi juga penghilang penat di
sela-sela kesibukan kuliah. Aku mulai mempublikasikan doodle-doodleku di
Instagram ( @ndehyaminari15
haha) karena ingin dikenal publik, aku mencoba menambahkan tanda pagar
di tautannya. #doodle dan banyak sekali tagar yang muncul diantaranya
tagar #doodleartbandung, kubukalah tagar itu dan rasanya aku menemukan
duniaku, di mana aku menemukan teman-teman yang sama sepertiku suka
membuat doodle. Kuintip akun instagram milik DAB ( @doodleartbandung
) aku ikuti segala postingan dan kegiatan-kegiatannya, hingga akhirnya
aku bisa ikut meet up bersama DAB saat ada acara G WEEXPERIENCE bersama
URBAN GIGS, Sabtu 29 Oktober 2016, di Burangrang, Bandung.
Nah, saat pertama kali aku ikut meet up, aku mulai ikut ngedoodle di kertas berukuran A3, bareng-bareng menggambarnya. Bagi-bagi spot gitu. Sempat bingung harus menggambar seperti apa. Tapi kata A Fajar, sok aja bebas, jadi aku langsung bermain-main bersama khayalan yang beterbangan di pikiran lalu kutuangkan dalam kertas putih itu. Setelah selesai di kertas A3, aku juga ikut ngedoodle di kertas karton, seperti pada foto di atas. Di kertas karton, lebih banyak lagi yang ikut menuangkan karya doodlenya karena medianya lebih besar lagi, pokoknyaa seruuuu pisannnnn.
Jika kalian ingin tahu, awalnya memang malu dan canggung saat pertama datang ke sana. Tapi semua anggotanya menyambut dengan baik dan langsung akrab begitu saja seperti sudah lama mengenal satu sama lain. Pokoknya ramah dan supel. Jika kalian ingin ikut gabung juga, langsung menghadap saja kepada sang empunya DAB di link instagram di atas. Selalu diadakan pertemuan kok setiap bulannya. Jadi, jangan sampai terlewatkan. Khususnya buat yang domisili Bandung dan sekitarnya.
Oh ya, satu hal lagi yang membuatku bahagia bisa bergabung di DAB adalah
bukan hanya ilmu, teman dan pengalaman saja yang didapat, tapi aku juga
dapat bonus spidol marker ketika pertama ikut kumpul di DAB. Rasanya
bahagia sekali, dapat banyak marker dan itu marker yang cukup mahal.
Apalah dayaku seorang mahasiswa rantau yang hanya bisa nyicil beli pen
dan marker. Otomatis langsung bahagia ketika diberi spidol oleh
kakak-kakak DAB. hehehe. Nuhun pisan Kak Adit dan Kak Gumay.
ingin gabung komunitasnya. gimana caranya kak? hehehe
BalasHapus