Minggu, 09 April 2017

Shaniashafarina#vlog4


contest

haloo kalian bantu aku like foto ini ya...
https://www.instagram.com/p/BSc-A7AlwLI/?taken-by=doodleartsolo

shaniashfarina


Silahakan Follow https://www.instagram.com/shaniashafarina/

Doodle Art Bandung

Kali ini, di awal bulan ini, aku akan mempublikasikan pengalaman baru yang  seru, ketika bergabung dengan satu grup yang bagiku sangat unik. Grup ini bukan sekedar grup, tapi di sini aku menemukan keluarga baru yang notabene semuanya satu perjuangan. Ya, para penikmat dan pencinta seni. Doodle Art Bandung atau disingkat DAB. Sebuah komunitas bagi mereka yang menyukai, senang, dan berkarya dalam seni menggambar dan lettering. Dan tahukah kamu, di sini, di DAB ini bukan hanya sekedar menggambar saja, namun juga menjalin tali silaturahim antara satu dengan yang lain tanpa memandang keahlian dan usia. Itu sih yang kurasakan, karena saat pertama gabung, nampaknya hanya aku yang masih amatir dan yang paling "tuwir". hehehehe.
Sebelumnya, aku akan menyampaikan kembali tentang apa itu doodle?
Doodle adalah gambar sederhana yang dapat memiliki makna representasi beton atau mungkin hanya bentuk-bentuk abstrak. Atau jika ingin lebih tahu tentang sejarah doodle, kamu bisa klik disini
Meet up DAB di Burangrang




Nah, di DAB juga selain pada jago membuat doodle, para anggotanya pun jago membuat lettering loh! Apa itu Lettering? Lettering adalah the art of drawing letters. Yaitu seni menggambar huruf atau kata-kata yang digambar dengan tangan dan dibuat semenarik mungkin. Alat yang digunakan untuk membuat Hand Lettering sama seperti alat yang biasa kita gunakan untuk menggambar seperti pensil, drawing pen, brush pen dan masih banyak lagi peralatan yang digunakan untuk membuat lettering. Jika belum tahu seperti apa lettering dan sejarahnya, aku akan tunjukan beberapa contoh gambarnya di sini.
OK, kembali lagi ke DAB, Doodle Art Bandung.
Awal mula aku mengenal doodle sebenarnya sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama namun dulu aku belum bisa sedetail saat ini, dan hingga detik ini, aku masih melakoninya sebagai hobi juga penghilang penat di sela-sela kesibukan kuliah. Aku mulai mempublikasikan doodle-doodleku di Instagram ( @ndehyaminari15 haha) karena ingin dikenal publik, aku mencoba menambahkan tanda pagar di tautannya. #doodle dan banyak sekali tagar yang muncul diantaranya tagar #doodleartbandung, kubukalah tagar itu dan rasanya aku menemukan duniaku, di mana aku menemukan teman-teman yang sama sepertiku suka membuat doodle. Kuintip akun instagram milik DAB ( @doodleartbandung ) aku ikuti segala postingan dan kegiatan-kegiatannya, hingga akhirnya aku bisa ikut meet up bersama DAB saat ada acara G WEEXPERIENCE bersama URBAN GIGS, Sabtu 29 Oktober 2016, di Burangrang, Bandung.

Nah, saat pertama kali aku ikut meet up, aku mulai ikut ngedoodle di kertas berukuran A3, bareng-bareng menggambarnya. Bagi-bagi spot gitu. Sempat bingung harus menggambar seperti apa. Tapi kata A Fajar, sok aja bebas, jadi aku langsung bermain-main bersama khayalan yang beterbangan di pikiran lalu kutuangkan dalam kertas putih itu. Setelah selesai di kertas A3, aku juga ikut ngedoodle di kertas karton, seperti pada foto di atas. Di kertas karton, lebih banyak lagi yang ikut menuangkan karya doodlenya karena medianya lebih besar lagi, pokoknyaa seruuuu pisannnnn.

Jika kalian ingin tahu, awalnya memang malu dan canggung saat pertama datang ke sana. Tapi semua anggotanya menyambut dengan baik dan langsung akrab begitu saja seperti sudah lama mengenal satu sama lain. Pokoknya ramah dan supel. Jika kalian ingin ikut gabung juga, langsung menghadap saja kepada sang empunya DAB di link instagram di atas. Selalu diadakan pertemuan kok setiap bulannya. Jadi, jangan sampai terlewatkan. Khususnya buat yang domisili Bandung dan sekitarnya.
Oh ya, satu hal lagi yang membuatku bahagia bisa bergabung di DAB adalah bukan hanya ilmu, teman dan pengalaman saja yang didapat, tapi aku juga dapat bonus spidol marker ketika pertama ikut kumpul di DAB. Rasanya bahagia sekali, dapat banyak marker dan itu marker yang cukup mahal. Apalah dayaku seorang mahasiswa rantau yang hanya bisa nyicil beli pen dan marker. Otomatis langsung bahagia ketika diberi spidol oleh kakak-kakak DAB. hehehe. Nuhun pisan Kak Adit dan Kak Gumay.