Sabtu, 15 Oktober 2016

PULANG









PULANG
(TERE LIYE)
 
Novel ini adalah karangan penulis Tere Liye. Novel ini menceritakan tentang perjalanan hidup sang tokoh utama (Bujang) melalui pertarungan demi pertarungan, untuk memeluk erat semua kebencian dan rasa sakit.

Berikut adalah beberapa komentar pembaca novel pulang :
Selalu ada hal yang bisa direnungi dan dipahami dari novel-novel Tere Liye.”
-Pulin Sri Lestari, ibu rumah tangga

“Saat ini kita cenderung tidak lagi paduli pada banak hal, namun novel-novel Tere Liye membantu kita untuk melihat lebih dalam dan peduli”
-Tiara,guru/dosen

“Kaya buku pelajaran, tapi seru. Mamah kamu engga akan ngambek kalau kamu baca novel-novel Tere Liye’
-Khoerun Nisa,siswi SMA

“Membaca novel Tere Liye seperti pulang ke rumah. Berapa jauhpum kita melangkah, selalu ingin kembali”
-Evi,buruh migran Indonesia

Berikut adalah beberapa kutipan dari novel pulang :
“Aku tidak takut. Jika setiap manusia memiliki lima emosi, yaitu bahagia, sedih, takut, jijik, dan kemarahan, aku hanya memiliki empat emosi. Aku tidak punya rasa takut.” (halaman 1)

“Bahwa kesetiaan terbaik adalah pada prinsip-prinsip hidup, bukan pada yang lain”(halaman 188)

“Hidup ini adalh perjalanan panjang dan tidak selalu mulus. Pada hari ke berapa dan pada jam ke berapa, kita tidak pernah tahu, rasa sakit apa yang harus kita lalui. Kita tidak tahu kapan hidup akan membanting kita dalam sekali, membuat tertunduk, untuk kemudian memaksa kita mengambil keputusan. Satu dua keputusan membuat bangga, sedangkan sisanya lebih banyak menghasilkan penyesalan”(halaman 262)

“Tapi sungguh jangan dilawan semua hari-hari menyakitkan itu, Nak. Jangan pernah kau lawan. Karena kau pasti kalah. Mau semuak apapun kau dengan hari-hari itu. Matahari akan tetap terbit indah seperti yang kau lihat sekarang, Mau sejijik apapun kau dengan hari-hari itu, matahari tetap memenuhi janjinya, terbit dan terbit lagi tanpa peduli apa persaanmu. Kau keliru sekali jika berusaha melawannya, membencinya, itu tidak pernah menyelesaikan masalah”(halaman 339)

“Peluklah semuanya, Agam. Peluk erat-erat. Dekap seluruh kebencian itu. Hanya itu cara agar hatimu damai, Nak. Semua pertanyaan, semua keraguan, sema kecemasan, semua kengan masa lalu, peluklah mereka erat-erat. Tidak perlu disesali, tidak perlu dibenci, buat apa? Bukankah kita selalu bisa melihat hari yang indah meski di hari terburuk sekalipun?”(halaman 339)

“Ketahuilah, Nak, hidup tidak pernah tentang mengalahkan siapapun.Hidup ini hanya tentang kedamaian di hatimu.Saat kau mampu berdamai, maka saat itulah kau telah memenangkan seluruh perrtempuran.”(halaman 340)

” Akan selalu ada hari-hari menyakitkan dan kita tidak tahu kapan hari itu menghantam. Tapi akan selalu ada hari-hari berikutnya, melalui bab yang baru bersama matahari terbit”(halamn 345)

   Itulah beberapa kutipannya. Jika ingin lebih lengkap silahkan membeli bukunya!

TERIMAKASIH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar