PULANG
(TERE LIYE)
Novel ini adalah karangan
penulis Tere Liye. Novel ini menceritakan tentang perjalanan hidup sang tokoh
utama (Bujang) melalui pertarungan demi pertarungan, untuk memeluk erat semua
kebencian dan rasa sakit.
Berikut adalah beberapa
komentar pembaca novel pulang :
“Selalu ada hal yang bisa direnungi dan
dipahami dari novel-novel Tere Liye.”
-Pulin Sri Lestari, ibu rumah tangga
“Saat ini kita cenderung tidak lagi paduli pada banak
hal, namun novel-novel Tere Liye membantu kita untuk melihat lebih dalam dan
peduli”
-Tiara,guru/dosen
“Kaya buku pelajaran, tapi seru. Mamah kamu engga akan
ngambek kalau kamu baca novel-novel Tere Liye’
-Khoerun Nisa,siswi SMA
“Membaca novel Tere Liye seperti pulang ke rumah.
Berapa jauhpum kita melangkah, selalu ingin kembali”
-Evi,buruh migran Indonesia
Berikut adalah beberapa kutipan dari
novel pulang :
“Aku tidak takut. Jika setiap manusia
memiliki lima emosi, yaitu bahagia, sedih, takut, jijik, dan kemarahan, aku
hanya memiliki empat emosi. Aku tidak punya rasa takut.” (halaman 1)
“Bahwa kesetiaan terbaik adalah pada
prinsip-prinsip hidup, bukan pada yang lain”(halaman 188)
“Hidup ini adalh perjalanan panjang dan
tidak selalu mulus. Pada hari ke berapa dan pada jam ke berapa, kita tidak
pernah tahu, rasa sakit apa yang harus kita lalui. Kita tidak tahu kapan hidup
akan membanting kita dalam sekali, membuat tertunduk, untuk kemudian memaksa
kita mengambil keputusan. Satu dua keputusan membuat bangga, sedangkan sisanya
lebih banyak menghasilkan penyesalan”(halaman 262)
“Tapi sungguh jangan dilawan semua
hari-hari menyakitkan itu, Nak. Jangan pernah kau lawan. Karena kau pasti
kalah. Mau semuak apapun kau dengan hari-hari itu. Matahari akan tetap terbit
indah seperti yang kau lihat sekarang, Mau sejijik apapun kau dengan hari-hari
itu, matahari tetap memenuhi janjinya, terbit dan terbit lagi tanpa peduli apa
persaanmu. Kau keliru sekali jika berusaha melawannya, membencinya, itu tidak
pernah menyelesaikan masalah”(halaman 339)
“Peluklah semuanya, Agam. Peluk
erat-erat. Dekap seluruh kebencian itu. Hanya itu cara agar hatimu damai, Nak.
Semua pertanyaan, semua keraguan, sema kecemasan, semua kengan masa lalu,
peluklah mereka erat-erat. Tidak perlu disesali, tidak perlu dibenci, buat apa?
Bukankah kita selalu bisa melihat hari yang indah meski di hari terburuk
sekalipun?”(halaman 339)
“Ketahuilah, Nak, hidup tidak pernah
tentang mengalahkan siapapun.Hidup ini hanya tentang kedamaian di hatimu.Saat
kau mampu berdamai, maka saat itulah kau telah memenangkan seluruh
perrtempuran.”(halaman 340)
” Akan selalu ada hari-hari
menyakitkan dan kita tidak tahu kapan hari itu menghantam. Tapi akan selalu ada
hari-hari berikutnya, melalui bab yang baru bersama matahari terbit”(halamn
345)
Itulah beberapa kutipannya. Jika ingin lebih lengkap silahkan membeli
bukunya!
TERIMAKASIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar